Dikutip dari buku al-Fawaaidul Mukhtaaroh
Diceritakan bahwa Ibnu Abiy as-Shoif al-Yamaniy berkata,
“Sesungguhnya bulan Sya’ban adalah bulan sholawat kepada Nabi saw, karena ayat
Innallooha wa malaaikatahuu yusholluuna ‘alan Nabiy … diturunkan
pada bulan
itu. (Ma Dza Fiy Sya’ban?)
Tuanku Kanjeng Syaikh‘Abdul Qadir al-Jailaniy berkata,
“Malam Nishfu Sya’ban adalah malam yang paling mulia setelah Lailatul Qodr.”
(Kalaam Habiib ‘Alwiy bin Syahaab)
Konon Sayidina Ali bin Abi Tholib Karromalloohu Wajhah meluangkan waktunya untuk ibadah pada 4 malam dalam setahun, yakni: malam pertama bulan Rojab, malam 2 hari raya, dan malam Nishfu Sya’ban. (Manhajus Sawiy dan Tadzkiirun Nas)
Al-Imam As- Subkiy.rhm berkata, bahwa malam Nishfu Sya’ban menghapus dosa
setahun, malam Jum’at menghapus dosa seminggu, dan Lailatul Qodr menghapus dosa
seumur hidup.
Diriwayatkan kapadaku bahwa Sahabat Nabi Usamah bin Zaid.ra berkata kepada
Nabi SAW, “Ya Rasulullah, aku belum pernah melihat engkau berpuasa di bulan lain
lebih banyak dari puasamu di bulan Sya’ban.” Kata Nabi,
“Bulan itu sering dilupakan orang, karena diapit oleh bulan Rajab dan Ramadhan,
padahal pada bulan itu, diangkat amalan-amalan (dan dilaporkan) kepada Tuhan
Rabbil Alamin. Karenanya, aku ingin agar sewaktu amalanku dibawa naik, aku
sedang berpuasa.” (HR Ahmad dan Nasai – Sunah Abu Dawud).
Adapun keutamaan bulan Sya’ban lainnya akan lebih jelas lagi dalam
hadis-hadis berikut:
Hadis Pertama
Aisyah RA bercerita bahwa pada suatu malam dia kehilangan Rasulullah SAW, ia
keluar mencari dan akhirnya menemukan beliau di pekuburan Baqi’, sedang
menengadahkan wajahnya ke langit. Beliau
berkata,
“Sesungguhnya Allah Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam Nishfu
Sya’ban dan mengampuni (dosa) yang banyaknya melebihi jumlah bulu domba Bani
Kalb.” (HR Turmudzi, Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadis Kedua
Diriwayatkan oleh Abu Musa Al-Asy’ari RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah pada malam Nishfu Sya’ban mengawasi seluruh mahluk-Nya dan
mengampuni semuanya kecuali orang musyrik atau orang yang bermusuhan.” (HR Ibnu
Majah)
Hadis Ketiga
Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib KW bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Jika malam Nishfu Sya’ban tiba, maka salatlah di malam hari, dan berpuasalah
di siang harinya, karena sesungguhnya pada malam itu, setelah matahari
terbenam, Allah turun ke langit dunia dan berkata, ‘Adakah yang beristighfar
kepada Ku, lalu Aku mengampuninya, Adakah yang memohon rezeki, lalu Aku
memberinya rezeki , adakah yang tertimpa bala’, lalu Aku menyelamatkannya,
adakah yang begini (2x), demikian seterusnya hingga terbitnya fajar.” (HR Ibnu
Majah).
Demikianlah keutamaan dan kelebihan malam Nishfu Sya’ban, marilah kita
manfaatkan malam yang mulia ini untuk mendekatkan diri dan memohon sebanyak-
banyaknya kepada Allah.
Sumber MILIS MAJELIS RASULULLAH SAW
0 Komentar:
Posting Komentar